6 Desember Memperingati Hari Apa? Fakta Penting Pekan Vaksinasi Influenza Nasional yang Harus Kamu Ketahui

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 6 Desember, dunia memperingati Pekan Vaksinasi Influenza Nasional, sebuah momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi flu sebagai langkah pencegahan kesehatan publik. Meski sering dianggap penyakit musiman, influenza tetap menjadi ancaman serius.

Penyakit ini menyebabkan ribuan kasus rawat inap dan kematian setiap tahun. Itulah mengapa edukasi dan vaksinasi rutin menjadi kunci penting untuk menekan risiko komplikasi flu, terutama pada kelompok rentan, seperti dikutip dari National Today.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), vaksin influenza direkomendasikan untuk semua orang berusia di atas enam bulan. Vaksin ini memberikan perlindungan signifikan bagi lansia, ibu hamil, anak-anak kecil, serta individu dengan penyakit kronis. Kelompok yang paling rentan mengalami komplikasi berat seperti pneumonia atau gagal napas.

Melalui peringatan 6 Desember ini, masyarakat diingatkan bahwa pencegahan lebih mudah dan jauh lebih efisien dibandingkan penanganan ketika gejala flu sudah memburuk.

Sejarah vaksin influenza juga menjadi bagian menarik dari peringatan ini. Vaksin flu pertama kali tersedia untuk masyarakat umum pada 1945, sebagai hasil riset panjang oleh tim ilmuwan, termasuk dokter Jonas Salk yang kemudian terkenal karena pengembangan vaksin polio pada 1950-an.

Seiring pemahaman medis yang berkembang, pemerintah Amerika Serikat mulai merekomendasikan vaksinasi tahunan bagi kelompok risiko tinggi sejak 1960.

Inovasi terus berlanjut. Pada 2003, hadir vaksin flu berbentuk nasal spray atau semprotan hidung, menawarkan alternatif yang lebih mudah bagi sebagian orang.

Dua tahun kemudian, pemetaan lengkap genom virus flu 1918 membuka wawasan tentang cara virus menyebar dan berevolusi, memperkuat strategi pencegahan influenza hingga saat ini.

Pekan Vaksinasi Influenza Nasional bukan hanya kampanye pemerintah, tetapi juga ajakan bagi masyarakat untuk terlibat aktif. Cara paling sederhana adalah menyebarkan informasi edukatif melalui media sosial.

Mulai dari infografis, tautan resmi, hingga pengalaman pribadi setelah vaksinasi. Langkah kecil ini dapat membantu meningkatkan kesadaran publik dan mendorong lebih banyak orang untuk divaksin.

Selain itu, kegiatan sukarela di pos vaksinasi juga sangat dibutuhkan. Relawan dapat membantu administrasi, mengatur alur peserta, hingga memberikan informasi bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.

Di beberapa daerah, relawan bahkan turun langsung menjangkau kelompok rentan yang belum mendapatkan layanan vaksinasi.

Secara medis, vaksin influenza terbukti aman dan efektif. Efek samping biasanya ringan, seperti demam rendah atau nyeri otot, dan hanya muncul pada sebagian kecil anak. Namun, vaksin ini tidak dianjurkan bagi bayi di bawah enam bulan atau individu dengan alergi berat terhadap komponen vaksin, sehingga perlindungan komunitas menjadi faktor penting.

Data CDC mencatat bahwa pada musim flu 2019–2020 saja, vaksinasi diperkirakan mencegah lebih dari 100 ribu rawat inap.

Pada ibu hamil, vaksin flu dapat melindungi ibu sekaligus memberikan perlindungan pasif kepada bayi baru lahir selama beberapa bulan pertama kehidupan. Pada anak-anak, vaksin influenza terbukti menurunkan risiko kematian akibat komplikasi flu.

Melalui peringatan 6 Desember, masyarakat diingatkan bahwa vaksinasi bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain.

Semakin banyak orang yang menerima vaksin flu, semakin kecil peluang virus menyebar. Pekan Vaksinasi Influenza Nasional pun menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran kesehatan dan mendorong masyarakat mengambil langkah sederhana yang berdampak besar, vaksinasi.