Pengungsi Banjir Sumatera Masih Kekurangan Air Bersih

SUDAH tiga hari Jenny Elfrida Sirait mondar-mandir dari lokasi pengungsian di gedung serba guna Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ke toilet Masjid Agung Al Amin. Jarak lokasi pengungsian korban bencana banjir Sumaterta di Tapanuli Tengah itu ke Masjid Agung Al Amin sekitar 100 meter. Meski cukup dekat, Jenny tetap kerepotan.

"Apalagi saya punya anak kecil," kata Jenny saat ditemui di gedung serba guna Pandan, pada Jumat 5 Desember 2025.

Warga Kelurahan Aek Sitio-tio, Kecamatan Pandan ini menuturkan, selama menetap di gedung serba guna Pandan tersebut, pasokan kebutuhan pokok seperti makanan dan obat-obatan sudah cukup. Namun, saat ini pengungsi terkendala pasokan air bersih.

Toilet di Masjid Adung Al Amin itu dipakai secara bersama-sama oleh sekitar 100 lebih pengungsi korban banjir. "Sekarang pintunya ditutup karena air tidak ada," kata Jenny.

Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu mengatakan pasokan air bersih untuk korban bencana perlahan-lahan dipenuhi. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah menyalurkan bantuan air bersih untuk para pengungsi di gedung Pandan, pada Jumat ini.

"Barusan ada air bersih kapasitas 4.000 liter dan akan segera menyusul yang lainnya," kata Masinton.

Banjir dan longsor melanda 51 kabupaten-kota di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pada Rabu, pekan lalu. Sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumar, 5 Desember 2025, korban meninggal akibat bencana Sumatera ini sebanyak 893 orang serta 521 orang masih dinyatakan hilang.

Jumlah korban itu berdasarkan Geoportal Data Bencana Indonesia milik BNPB yang diakses oleh Tempo pukul 15.48 WIB. Dalam laporan itu, sebanyak 4,2 ribu orang mengalami luka-luka akibat bencana Sumatera.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Tengah Mariati Simanulang mengatakan data pengungsi korban banjir di Tapanuli Tengah hingga Kamis, 4 Desember 2025 sekitar 800 orang. Jumlah pengungsi ini terus berkurang dibandingkan satu hari sebelumnya, yaitu sebanyak 2.500 orang. "Kami terus berupaya memenuhi segala kebutuhan para warga," kata Mariati.