Hari AIDS Sedunia 1 Desember: Wamenkes Dante Soroti Stigma sebagai Penghambat Pengobatan HIV

5 days ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menegaskan kembali pentingnya pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS di Indonesia. Tahun ini, tema global 'Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response' menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan HIV bukan sekadar urusan medis, melainkan juga soal keberpihakan, empati, dan kesetaraan.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama terkait stigma yang membuat banyak orang enggan menjalani tes maupun pengobatan.

"Agar supaya lebih komprehensif, penanggulangan HIV/AIDS ini harus lebih adil dan harus lebih merata, tidak membebani. Itu yang pertama," ujarnya di Jakarta seperti dikutip dari Antara.

Menurut data Kemenkes, diperkirakan ada 1,96 juta orang Indonesia atau sekitar 0,7 persen populasi yang hidup dengan HIV. Namun, dari jumlah tersebut baru 564 ribu orang yang teridentifikasi.

Artinya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui status kesehatannya, sebagian besar karena rasa takut dan stigma sosial.

ABCDE dalam Penanganan HIV di Indonesia

Dante menegaskan bahwa stigma bukan sekadar masalah sosial, tapi hambatan nyata yang menghambat upaya pengobatan. "Stigma terkait HIV/AIDS dalam masyarakat perlu diubah, karena hal itu menjadi kendala dalam pengobatan dan evaluasi para pasien," kata Dante.

Wamenkes Dante menambahkan bahwa perubahan perilaku dan edukasi publik menjadi kunci agar masyarakat memahami bahwa HIV dapat dikelola dan tidak lagi dianggap sebagai aib.

Kemenkes juga memperkuat program tata laksana HIV berbasis pendekatan ABCDE: Abstinence (tidak melakukan hubungan seks berisiko), Be faithful (setia pada pasangan), Condom, Don’t use drugs (tidak memakai narkoba jarum suntik), serta Education atau edukasi berkelanjutan.

Lebih jauh, Wamenkes Dante menegaskan prinsip 'no one left behind' dalam seluruh rangkaian penanggulangan HIV.

"Tidak ada satu pun yang tertinggal dalam penanggulangan HIV, baik itu yang sudah teridentifikasi maupun yang belum teridentifikasi," ujar Dante.

95 Persen ODHA Teridentifikasi pada 2030

Pemerintah menargetkan pencapaian 95-95-95 pada tahun 2030, yaitu:

  • 95 persen orang dengan HIV teridentifikasi,
  • 95 persen mendapatkan pengobatan, dan
  • 95 persen viral load mereka tersupresi.

Namun, kata Dante, capaian saat ini baru berada di angka 65 persen teridentifikasi, 70 persen terobati, dan 56 persen tersupresi.

"Kita punya slogan target di tahun 2030, 95 (persen) yang teridentifikasi, 95 (persen) yang diobati, 95 (persen) yang tersupresi viral load-nya. Ini masih PR karena capaian kita sekarang baru 65, 70, dan 56 persen," katanya. Dante juga menyebut adanya obat suntik yang dapat mencegah HIV dan diberikan dua kali setahun.

Namun, harga obat yang masih sangat mahal membuat prioritas saat ini tetap pada identifikasi kasus, akses pengobatan, dan edukasi untuk menekan jumlah infeksi baru.

Dia memberikan apresiasi bagi tenaga medis, relawan, puskesmas, dan pemerintah daerah yang terus menggalakkan kampanye dan layanan HIV. "Upaya lintas sektor ini sangat penting untuk mencapai target global pada 2030," pungkasnya.

Read Entire Article