TASPEN imbau peserta waspada modus penipuan berkedok panggilan video

Jakarta (ANTARA) - PT TASPEN (Persero) mengimbau peserta aktif maupun pensiunan untuk mewaspadai maraknya penipuan yang mengatasnamakan TASPEN, terutama melalui permintaan panggilan video dan penggantian biaya meterai Rp10.000.

Langkah ini disampaikan perusahaan guna mencegah kebocoran data, kerugian finansial, dan potensi kejahatan siber lainnya.

Dalam beberapa hari terakhir, TASPEN menerima laporan mengenai oknum yang berpura-pura sebagai pegawai dan meminta data pribadi peserta melalui panggilan video.

Ada pula modus permintaan penggantian biaya meterai. Perusahaan menegaskan bahwa seluruh layanan TASPEN diberikan secara gratis dan tidak pernah meminta biaya dalam bentuk apa pun.

Corporate Secretary TASPEN Henra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya meminta peserta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai informasi mencurigakan.

"Kami mengimbau kepada seluruh peserta TASPEN untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk informasi yang mengatasnamakan TASPEN. Kami juga menegaskan bahwa seluruh layanan yang dilakukan oleh TASPEN bersifat gratis dan tidak pernah meminta data peserta melalui media komunikasi daring seperti panggilan video," ujarnya.

Henra juga mengajak peserta memastikan setiap informasi yang diterima melalui kanal resmi TASPEN sebelum menindaklanjutinya.

Menurut dia, validasi informasi merupakan langkah penting dalam melindungi data pribadi peserta.

TASPEN kembali menekankan tiga prinsip utama dalam menyikapi dugaan penipuan, yaitu Tahan, Pastikan, dan Laporkan.

Peserta diimbau menahan diri untuk tidak langsung menanggapi pesan mencurigakan, memastikan kebenaran informasi melalui kanal resmi, serta melaporkan pesan atau panggilan yang berindikasi penipuan.

Perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat keamanan dan kualitas layanan digital bagi seluruh peserta.

Upaya ini sejalan dengan visi dan misi TASPEN dalam menjaga integritas layanan serta mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto terkait penguatan tata kelola yang bersih dan peningkatan kesejahteraan peserta.

Baca juga: Andal by TASPEN telah digunakan hingga 2,3 juta peserta

Baca juga: TASPEN terima pengembalian aset negara dari KPK

Baca juga: TASPEN jadi rujukan badan pengelola program pensiun Kamboja

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.