Dubai (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UEA) mengecam keras serangan Israel di pinggiran kota Damaskus dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan serangan berulang kali tersebut di wilayah Suriah, demikian Kementerian Luar Negeri UEA.
"Uni Emirat Arab mengutuk keras eskalasi berbahaya Israel di wilayah Suriah dan serangan yang menargetkan desa-desa di Kegubernuran Rif Dimashq, menegaskan kembali penolakan tegasnya terhadap segala pelanggaran kedaulatan Suriah dan ancaman terhadap keamanan dan stabilitasnya," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Kementerian itu juga mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil langkah-langkah guna menghentikan serangan berulang kali di wilayah Suriah dan mencegah eskalasi apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan regional dan membahayakan perdamaian serta keamanan regional dan internasional.
Pada Jumat, Syria TV melaporkan bahwa jet tempur Israel mulai menyerang desa Beit Jinn, yang terletak 50 kilometer (31 mil) dari Damaskus, dan menyebabkan korban sipil. Serangan tersebut dilaporkan menyusul insiden di mana sekelompok tentara Israel sedang melakukan penggerebekan di tengah komunitas sipil Suriah dan disergap oleh penduduk setempat.
Menyusul pergantian kekuasaan di Damaskus pada Desember 2024, tentara Israel mulai melancarkan serangan rutin di provinsi Daraa dan Quneitra di selatan Suriah, mendirikan pos pemeriksaan, dan menahan penduduk setempat.
Damaskus telah berulang kali mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan agresi, dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam stabilitas seluruh kawasan.
Pada Desember 2024, setelah transisi politik di Suriah, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Perjanjian Pelepasan 1974 dengan Suriah atas Dataran Tinggi Golan tidak lagi berlaku, karena pasukan Suriah telah meninggalkan posisi mereka.
Sumber: Sputnik
Baca juga: UNICEF: 9.300 anak-anak Gaza dibawah lima tahun alami malnutrisi akut
Baca juga: Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza tembus 70.000 jiwa
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378185/original/075981100_1760216848-AP25284735312485.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373515/original/005480400_1759823965-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_14.42.51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378190/original/039584900_1760218805-haaland_norwegia_israel.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149557/original/032636000_1740992613-non-explicit-image-child-abuse.jpg)
