Wanita dan Ibu Hamil Masuk Kelompok Risiko Tinggi Hipertensi Paru, Dokter Ungkap Penyebabnya

1 week ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Wanita, terutama ibu hamil, masuk dalam kelompok yang paling rentan mengalami hipertensi paru atau peningkatan tekanan pada pembuluh darah paru. Faktor hormonal dan sistem imun perempuan memiliki peran besar dalam tingginya risiko tersebut.

“Wanita itu secara genetik dan hormonal memang lebih rentan terhadap gangguan autoimun, dan ini selaras dengan tingginya risiko hipertensi paru,” ujar dr. Hary Sakti Muliawan, Ph.D., Sp.JP, Subsp. P.R.Kv(K), Wakil Ketua Hipertensi Paru Indonesia (INA-PH) pada Kamis, 27 November 2025.

Sementara pada ibu hamil, risiko meningkat terutama setelah melahirkan akibat kondisi hiperkoagulasi atau darah lebih mudah menggumpal.

“Pascapersalinan, risiko gumpalan darah meningkat dan dapat menyumbat pembuluh darah paru. Ini salah satu penyebab tersering hipertensi paru pada ibu hamil,” jelasnya.

Penyebabnya pada Wanita dan Pengaruh Autoimun

Perempuan berada pada posisi yang lebih rentan terhadap hipertensi paru karena faktor biologis yang sudah melekat sejak lahir. Hary menyebut sejumlah studi membuktikan bahwa perempuan lebih mudah mengalami gangguan autoimun dibanding laki-laki, dan kondisi itu berhubungan erat dengan kerusakan pembuluh darah paru.

“Pada populasi autoimun seperti lupus dan skleroderma, perempuan selalu lebih banyak. Ini menggambarkan bahwa sistem imunitas perempuan lebih sensitif,” kata Hary, sensitivitas itu menjadi salah satu pintu masuk terjadinya hipertensi paru primer.

Selain faktor imunitas, hormon juga berperan penting. Dalam penelitian pada hewan, manipulasi hormon ovarium diketahui dapat memicu peningkatan tekanan paru. “Faktor hormonal itu sangat kuat. Itu sebabnya perempuan lebih banyak ditemukan sebagai pasien hipertensi paru,” ujarnya.

Dengan kombinasi genetik, imun, dan hormonal tersebut, perempuan diimbau lebih waspada terhadap gejala awal seperti sesak, mudah lelah, atau bengkak.

Risiko pada Ibu Hamil & Mekanisme Pasca Melahirkan

Ibu hamil dan perempuan pasca persalinan tercatat sebagai kelompok dengan risiko signifikan mengalami hipertensi paru. Bukan hanya perubahan struktur jantung selama kehamilan, tetapi proses tubuh setelah melahirkan turut memengaruhi.

Menurut dr. Hary, fase pasca persalinan membuat tubuh berada dalam kondisi hiperkoagulasi, yaitu darah lebih cepat membentuk gumpalan. “Setelah melahirkan, tingkat kekentalan darah meningkat. Gumpalan ini bisa lepas dan menyumbat pembuluh darah paru, menjadi pemicu hipertensi paru,” jelasnya.

Beberapa ibu hamil juga memiliki riwayat gangguan imun atau hormonal yang dapat terpicu selama kehamilan. Akibatnya, pembuluh darah paru menjadi kurang elastis dan tekanan meningkat.

Meski jarang, faktor genetik turut berperan pada sebagian kecil kasus. “Ada kasus keluarga di mana orang tua dan anak sama-sama mengalami hipertensi paru. Tapi ini sangat jarang dan sulit dideteksi karena pemeriksaan genetik mahal,” kata Hary.

Kelompok Rentan Lain Termasuk Ibu Hamil dengan Riwayat Jantung Bawaan

Selain perempuan dengan riwayat autoimun, ibu hamil dengan penyakit jantung bawaan juga masuk kelompok yang berisiko tinggi. Pada anak-anak, kelainan jantung bawaan menjadi salah satu faktor utama, dan kondisi itu dapat berlanjut hingga dewasa, termasuk saat perempuan memasuki masa kehamilan.

“Penyakit jantung bawaan itu salah satu faktor risiko terbesar. Ini bisa terjadi pada bayi, anak, dan tetap terbawa hingga dewasa,” jelas Hary. Bila tidak terdeteksi sejak awal, tekanan pada pembuluh darah paru meningkat lebih cepat.

Ibu hamil yang mengalami komplikasi juga berpotensi melahirkan anak dengan risiko penyakit jantung bawaan, yang kemudian meningkatkan peluang hipertensi paru saat anak tumbuh besar.

Meski faktor keturunan mungkin terjadi, jumlahnya sangat kecil. “Ada yang sifatnya hereditas, tapi jumlahnya sangat sedikit. Tantangannya adalah pemeriksaan genetik mahal dan sulit diakses,” ungkapnya.

Read Entire Article