UBL Komitmen Menjadi Kampus Peduli SDGs lewat Konferensi Internasional

Ilustrasi(Dok Istimewa)

UNIVERSITAS Budi Luhur (UBL) melalui Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI)  menyelenggarakan Sustainable Development Goals (SDGs) Global Conference 2025 di Auditorium Grha Mahardhika Bujana,kampus UBL Jakarta,kemarin.

Mengusung tema “National Vision, Global Mission: Asta Cita in the Spirit of the SDGs”, konferensi ini mempertemukan diplomat, akademisi, pelaku industri, aktivis, serta mahasiswa dari berbagai negara untuk memperkuat kolaborasi dalam isu pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara nasional seperti Tri Purnajaya dari Kementerian Luar Negeri RI, Pahala Simamora dari PT TAB & ExporKita.com, Dr. Stien J. Matakupan dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Dr. Arin Fithriana dari Universitas Budi Luhur, serta Jasmine Balqis Zahirah, aktivis muda pendiri NeGEN. Melalui pemaparan mereka, peserta diajak memahami strategi nasional dan kontribusi global yang diperlukan dalam pencapaian SDGs.

Selama konferensi berlangsung, para peserta aktif berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai peran pemuda dalam menghadirkan solusi nyata untuk isu-isu lingkungan, pendidikan, dan keberlanjutan sosial. Suasana interaktif membuat peserta tidak hanya menerima materi juga terlibat dalam dialog yang membuka wawasan baru.

Melalui keteranganya hari ini,Ketua BPH Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Julian Bongsoikrama, BA, M.Sc dalam sambutannya menekankan kegiatan seperti SDGs Conference memiliki peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa sebagai pemimpin masa depan.

“Acara seperti SDGs Conference ini sangat penting karena memberikan banyak wawasan tentang mengapa kita harus peduli pada isu-isu keberlanjutan. Kami berharap mahasiswa Universitas Budi Luhur dapat menjadi agen perubahan yang kritis, mampu memimpin isu-isu SDGs, dan menerapkan aksi nyata melalui berbagai kegiatan, termasuk Green Campus dan program peduli lingkungan lainnya,” ujarnya.

Deputi Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. Arief Wibowo, M.Kom menambahkan Universitas Budi Luhur berkomitmen menjadi kampus yang peduli dengan isu-isu SDGs. "Kami meyakini forum ini bukan sekadar ruang diskusi atau membicarakan gagasan di atas kertas saja, lebih dari itu, forum ini merupakan wadah untuk menghasilkan rekomendasi nyata dan komitmen kuat bagi aksi global),” ujarnya.

Prof. Arief turut mengajak seluruh peserta untuk mengheningkan cipta bagi korban tragedi di Sumatera, sembari mengingatkan bahwa bencana tersebut menjadi bukti nyata bahwa perubahan iklim benar-benar berdampak pada kehidupan hari ini. Ia juga mengumumkan dibukanya donasi untuk membantu masyarakat yang terdampak.

Kehadiran mahasiswa internasional turut memberikan warna dalam konferensi ini. Emmanuel Chilunjika dari Zambia menjadi salah satu perwakilan yang menyampaikan pesan kuat mengenai tanggung jawab generasi muda dalam menjaga bumi.
"Ini iklim dan dunia kita, dan kita harus mewariskannya dalam kondisi baik kepada generasi mendatang. Semuanya dimulai dari pikiran, tindakan kecil dari setiap orang akan menciptakan dampak yang lebih besar,” ujarnya.

Melalui penyelenggaraan SDGs Global Conference 2025, HIMAHI Universitas Budi Luhur menegaskan komitmennya sebagai wadah bagi generasi muda untuk berdialog, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam isu-isu global. Acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperluas jejaring internasional serta memperkuat semangat aksi nyata demi masa depan yang lebih berkelanjutan. (H-2)